Tarian Janggrung di daerah
Kecamatan Semanu Gunungkidul merupakan jenis kesenian yang disakralkan. Dalam
setiap pelaksanaan acara bersih desa, setiap tahunnya kesenian ini selalu
dipentaskan di tempat yang dikeramatkan, yakni di bawah pohon asem dan Kepoh yang
berada di Dusun Munggi Desa Munggi Kecamatan Semanu. Konon, tempat tersebut
dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya daerah setempat.
Oleh masyarakat setempat kedua pohon
besar tersebut diselimuti dengna bentangan kain kafan panjang. Menurut juru kunci,
Atmo Suwito (75) dulunya ditempat itu tumbuh pohon munggi besar yang kemudian
desa tersebut dikenal dengan sebutan desa Munggi. 
Menurut kepercayaan masyarakat setempat,
Tarian Janggrung dipercaya dapat digunakan sebagai perantaraan penyembuhan
berbagai macam penyakit. Oleh seorang penari orang yang terserang penyakit
dimintakan kepada yang mbau rekso (penguasa gaib) yang punya tempat untuk
diberikan kesembuhan. Oleh seorang penari orang yang sakit diajak menari dengan
diiringi musik gamelan dan selanjutnya dicium dan diusap mukanya dengan
mengguknakan selendang sang penari. 
Sepintas diamati tidak sedikit
pengunjung yang datang untuk berobat. Dengan kepercayaan yang diyakini dan
nilai spiritualitas yang tinggi tak sedikit pengunjung yang rela datang dari
luar kota. Percaya tidak percaya kesembuhan yang diharapkan pun muncul. Entah
dari mana sumbernya namun yang jelas jika seseorang mempunyai keinginan untuk
sembuh dan telah berikhtiar Tuhan akan memberikan kesembuhan dengan beribu
jalan. 
Selain tarian janggrung, ditempat yang
dikeramatkan tersebut seorang Juru kunci membacakan mantra-mantra sambil
membakar kemenyan. Selain meminta penyembuhan, terlihat banyak pengunjung yang
masih mempercayai jika tempat keramat tersebut dapat mendatangkan berkah. Atmo
Suwito menjelaskan tak sedikit warga sekitar maupun dari daerah lain yang
datang untuk didoakan agar mendapatkan berkah,kemurahan rejeki maupun jodoh. 
“Cukup membawa kemenyan sama kembang
(bunga).” Ujar Atmo Suwito. 
Asap kemenyan yang mengepul ditambah alunan musik
janggrung dengan lenggak-lenggok sang penari seakan membawa para penonton
hanyut dalam nuansa mistik yang sangat kental. Meski dalam perkembangannya
kesenian ini hampir punah. Namun, bagi masyarakat yang mempercayainya kesenian
ini masib tetap dilestarikan. Selain nilai ritual yang tinggi kesenian
janggrung juga merupakan kekayaan budaya masyarakat di Gunungkidul.
No comments:
Post a Comment