Di masyarakat Jawa, nyadran juga sering disebut ruwahan. Karena pelaksanaannya
dilakukan pada bulan Ruwah dalam hitungan kalender Jawa. Tradisi nyadran pada
umumnya merupakan ziarah kubur pada bulan Sya’ban (Arab), atau Ruwah dalam kalender
Jawa, menjadi semacam kewajiban bagi orang Jawa Ziarah dengan membersihkan
makam leluhur, memanjatkan d
oa permohonan ampun, dan tabur bunga adalah simbol
bakti dan ungkapan penghormatan serta terima kasih seseorang terhadap para
leluhurnya. Makna yang terkandung dalam persiapan puasa di bulan Ramadan adalah
agar orang mendapatkan berkah dan ibadahnya diterima Allah. Lewat ritual
nyadran, masyarakat Jawa melakukan penyucian diri. Setelah membersihkan makam,
biasanya bagi acara Sadranan pada umumnya di tempat lain, panitia sadranan
memutar kaset yang berisi lantunan ayat suci Alquran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PERSPEKTIF PANCASILA DALAM KAJIAN DINAMIKA POLITIK DI INDONESIA
PERSPEKTIF PANCASILA DALAM KAJIAN DINAMIKA POLITIK DI INDONESIA Oleh : Salvika Janti Lestari [*] ) Perspektif Pancasil...

-
HALAMAN PENGESAHAN Setelah diteliti kebenarannya Proposal Usaha ini disahkan Pada : Hari : Tanggal : Tempat...
-
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN KUE PUTU AYU GULA MERAH ...
No comments:
Post a Comment